PATI 2014
Cairan tubuh yang baik, terbukti
mencegah terbentuknya batu saluran kemih (Level of Evidende IB) dan
infeksi saluran kemih (Level of Evidence IIB). Berbagai faktor yang
menyebabkan terbentuknya batu saluran kemih, antara lain konsentasi urin
yang tinggi, konsentrasi kalsium maupun oksalat yang tinggi di dalam
urin, pH urin yang rendah (untuk batu asam urat), hingga menurunnya
asupan cairan dan mengkonsumsi makanan rendah phytate, yang dapat
ditemukan di nasi, gandum, dan produk kacang-kacangan. Selain itu,
kondisi medis seperti hiperparatiroid primer, gout, obesitas, dan
diabetes mellitus juga merupakan faktor risiko.
Didalam penelitian epidemiologi
mengenai asupan air dan batu saluran kemih, dilaporkan eksresi urin
minimal sebanyak 2 liter per hari untuk dapat mencegah pengulangan
maupun timbulnya batu di dalam saluran kemih. Dalam keadaan suhu
lingkungan dan aktivitas fisik yang normal, biasanya diperlukan asupan
air sebanyak 2-3 liter per hari untuk mendapatkan eksresi urin sebanyak 2
liter. Sama halnya di dalam usaha untuk memberikan pengobatan pada
pasien dengan batu saluran kemih, obat-obat yang diberikan seperti
misalnya potasium sitrat untuk menaikkan pH urin tidak akan dapat
bekerja dengan baik, apabila asupan air kurang. Jadi, tetap diperlukan
asupan air yang cukup untuk dapat membuat urin sebanyak 2 liter agar
obat dapat bekerja dengan baik.
Jenis minuman juga berpengaruh
terhadap timbulnya batu. Minum minuman seperti kopi, teh dan anggur
dapat mengurangi risiko terbentuknya batu, bahkan jus jeruk secara
spesifik disebutkan dapat mencegah terbentuknya batu kalsium oksalat,
asam urat, dan sistem. Sebaliknya, risiko terbantuknya batu akan
meningkat dengan mengkonsumsi jus apel dan minuman bersoda serta bir.
Dengan demikian, konsumsi air mineral merupakan pilihan yang aman dan
baik, dan kandungan bikarbonat di dalam air mineral berguna di dalam
penanganan batu asam urat dan sistin, namun dikontraindikasikan untuk
batu struvit. Apabila komposisi batu tidak diketahui, minuman yang
sebaiknya dikonsumsi adalah air mineral dengan kandungan garam mineral
dan bikarbonat yang rendah.
Dalam kaitannya, dengan infeksi
saluran kemih dan aliran urin yang rendah akan meningkatkan pertumbuhan
bakteri di saluran kemih atas maupun bawah. Tidak hanya itu, frekuensi
berkemih yang rendah juga turut meningkatkan pertum menahan dorongan
berkemih. Namun, dengan konsumsi air yang banyak dapat mencegah
terjadinya infeksi saluran kemih. Sehubungan dengan diperlukannya
asupan air sebanyak 3-5 liter per hari untuk mendapatkan jumlah ekskresi
urin sebesar 2 liter, bagaimana dengan kelompok usia lanjut? Kelompok
usia lanjut sangat rentan terhadap asupan air yang tinggi dikarenakan
mudah terjadi hiponatremia. Asupan air untuk kelompok usia lanjut yang
optimal adalah 1 liter per hari, dan tidak melebihi 1,5 liter. Dengan
demikian, perilaku mengkonsumsi air sebanyak 3-5 liter per hari dan
tidak menahan diri untuk berkemih sangat dianjurkan untuk mencegah
terjadinya batu dan infeksi saluran kemih, dengan catatan pada kelompok
usia lanjut asupan air dibatasi untuk tidak melebihi 1,5 liter per hari.
(L)http://www.technology-indonesia.com
sumber: klik disini
Komentar
Posting Komentar